Bagaimana Caranya Promosi Buku yang Baik (Resume KBMN30PGRI Pertemuan ke-29)

 




Narasumber                : Akbar Zainudin, MM., MNE.

Moderator                    : Sigid PN, S.H.

Materi                            : Membuat Cover Buku yang Menarik


Setelah Pak Sigid mempersilahkan peserta untuk mengisi absen selanjutnya beliau menuturkan bahwa Narasumber malam ini bapak Akbar Zainudin merupakan seorang penulis buku best seller Man Jadda Wajada terbitan Gramedia pustaka utama, cetakan ke-13 beredar 55.000 eksemplar. 

Sekarang ini beliau telah menulis 16 buku Solo, dan sudah membimbing 12 orang penulis pemula untuk menerbitkan buku serta menjadi editor sekitar 20 buku antologi.

Selanjutnya iilah paparan materinya:

 
Ini buku saya yang pertama judulnya Man Jadda Wajada

Alhamdulillah buku ini yang mengubah hidup saya. Jadi kalau anda ingin jalan hidup anda berubah memang harus menulis buku salah satunya 😀😀😍😍
Aku sayang juga cukup banyak terjual adalah ketika Sukses berawal dari pesantren. Alhamdulillah ini buku saya cetak sendiri dan sekarang terjual kira-kira 25.000 eksemplar. 
Tapi untungnya lebih banyak karena saya cetak sendiri. 😍😍
Kalau di penerbit kan kita dapat royalti 10%, kalau cetak sendiri ya lebih banyak lah...

#1: perkenalan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar bapak Ibu sekalian dari Sabang sampai Merauke. Mudah-mudahan selalu sehat. 

Izinkan saya untuk memperkenalkan diri, nama saya Akbar Zainudin. Saya penulis buku Man Jadda Wajada. Buku ini diterbitkan oleh Gramedia pustaka utama tahun 2009 akhir dan Alhamdulillah sekarang cetakan ke-13 dan beredar 55.000 eksemplar. 

Hobi saya ada 4: mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Saya paling suka makan di tempatnya, misalnya soto kudus di Kudus, sate Madura di Madura, soto Lamongan di Lamongan, soto Kandangan di Kandangan, dan sebagainya. 

Setelah buku saya terbit saya terus menulis, Alhamdulillah sampai sekarang saya baru menulis 16 buku Solo. Dalam 3 tahun terakhir saya juga membimbing penulis-penulis pemula untuk menuliskan buku Solo mereka. Saya sudah membimbing sekitar 12 orang yang sudah menerbitkan buku Solo ber ISBN dan sekitar 20 buku antologi tulisan dari para guru seluruh Indonesia. 

Profesi saya sekarang selain menjadi penulis adalah trainer dan motivator. Saya mengisi training dan pelatihan motivasi untuk siswa, guru, mahasiswa, dan juga untuk para pekerja dan eksekutif di kantor. menulis dan mengajar ini memang dua hal yang tidak dipisahkan dari diri saya. 

Saya suka mencoba hal-hal baru. Tahun 2019 saya mengaktifkan kembali kanal YouTube saya, Akbar Zainudin. Kanal YouTube ini berisi motivasi hidup, motivasi public speaking motivasi bisnis, motivasi belajar, dan motivasi menulis.

Satu lagi biar tambah semangat bapak Ibu sekalian, karena menulis ini saya baru keliling ke 33 provinsi di Indonesia menyebarkan semangat Man Jadda Wajada. 

Mohon doanya saya bisa khatam keliling 38 provinsi di Indonesia. Dulu tinggal satu provinsi Papua sekarang jadi Papua dan keluarganya.

#Buku-Buku Saya

Buku Solo pertama saya judulnya Man Jadda Wajada. Saya sebelumnya pernah menulis beberapa buku antologi sama beberapa kawan. Menulis buku antologi memang salah satu latihan bagus sebelum menulis buku Solo sendiri. 

Buku ini diterbitkan oleh Gramedia pustaka utama, lalu saya lanjutkan dengan buku Man Jadda Wajada 2 yang juga diterbitkan oleh Gramedia. 

Setelah itu saya menulis dua buku yang diterbitkan oleh Mizan grup, yaitu buku menghidupkan 10 prinsip Man Jadda Wajada dan buku Hasanah Dunia Akhirat. 

Kemudian saya menulis buku Man Jadda Wajada For Teen yang diterbitkan oleh penerbit Zikrul Hakim. Satu buku yang saya tulis khusus untuk panduan para penulis dalam menulis buku judulnya adalah UKTUB' Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. 

Saya lalu mendirikan perusahaan penerbitan sendiri namanya MJWBook. Perusahaan ini yang menerbitkan buku-buku saya sekarang. 

Salah satu buku best seller dari mjw book adalah buku Man Jadda Wajada: Ketika Sukses Berawal dari Pesantren. Alhamdulillah buku ini menyasar para santri di seluruh Indonesia dan sekarang ini terjual sekitar 25.000 eksemplar.

Dari 16 buku Solo yang saya tuliskan memang rata-rata bergenre buku motivasi dengan tema utama Man Jadda Wajada.

Sebelum saya masuk ke materi tentang promosi, saya terlebih dahulu membicarakan tentang kriteria buku yang bagus menurut pengalaman saya.

#Buku Yang Bagus

Buku yang bagus itu seperti apa?

Menurut pengalaman saya, buku yang bagus itu mempunyai beberapa kriteria:

Pertama, Buku itu mempunyai keunikan atau kalau bisa keunggulan dibandingkan dengan buku sejenis. Penulis harus bisa menjawab pertanyaan: 

"Apa perbedaan buku ini dengan buku sejenis yang sudah ada di pasaran?"

"Sebutkan 10 alasan mengapa orang harus membeli buku anda". 

Kalau dua hal di atas bisa dijawab dengan jelas itu tanda-tanda bahwa buku kita berkualitas. 

Kedua, Buku ditulis dengan target pembaca yang jelas. Sebelum menulis tentukan dahulu siapa audiens yang akan membaca buku kita.

Pengalaman saya, Saya membagi buku Man Jadda Wajada ke dalam beberapa seri'
- Man Jadda Wajada untuk dewasa.
- Man Jadda Wajada fortin untuk motivasi remaja
- berwirausaha modal Man Jadda Wajada untuk calon pengusaha
- UKTUB': panduan buku menulis dalam 180 hari untuk para penulis pemula
- Ketika Sukses berawal dari pesantren untuk para santri dan santriwati.

Dengan target audience yang jelas akan memudahkan kita dalam menulis dan mempromosikan buku kita. 

Ketiga, ditulis dengan bahasa sesuai dengan target pembaca. Ada buku-buku yang ditulis dengan bahasa ngepop, bahasa ilmiah, dan sebagainya. Buku saya kebanyakan ditulis dengan bahasa ngepop karena saya pengen buku saya ringan untuk dibaca tapi isinya cukup mendalam dan bisa dipraktikkan.


Buku baru saya. 
Di cover belakang ada saya tuliskan 10 alasan mengapa anda harus membeli atau mempunyai buku ini. 

Seorang penulis harus memikirkan dari awal apa keunikan bukunya atau apa yang membedakannya dari buku sejenis

Mari kita masuk ke materi promosi buku.

#Pengetian promosi buku

Kalau sudah produk buku yang bagus maka akan lebih mudah kita mempromosikan buku kita. 

Promosi pada dasarnya adalah program untuk mengkomunikasikan buku kita kepada target audiens kita. Promosi adalah bentuk lain dari komunikasi. 

Tujuan pertama promosi adalah mengenalkan buku kita. Kalau orang sudah kenal langkah selanjutnya adalah membuat mereka tertarik dengan buku kita. Kalau sudah tertarik Bagaimana caranya mereka mau membeli buku kita. Tahapannya begitu, bagaimana orang mau beli buku kalau mereka tidak kenal? 

Promosi buku biasanya dilakukan oleh penerbit. Salah satu promosi yang paling efektif adalah dengan memajang buku di rak-rak buku di toko buku yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Namun tentu saja karena tempat untuk memajang ini terbatas, biasanya rak-rak buku hanya memajang buku-buku yang laku. Jika dalam 3 bulan tidak ada pembelian buku maka buku itu akan ditarik dari rak buku. 

Nah kita sebagai penulis apa yang bisa dilakukan untuk membantu mempromosikan buku yang kita tulis?

Saya coba bagikan ya pengalaman saya dalam melakukan promosi buku-buku saya.

Program Promosi #1:
Launching Buku. 

Program launching buku adalah program memperkenalkan buku kita pada saat pertama kali terbit. Biasanya program launching buku ini dilakukan secara tatap muka di ruangan-ruangan, aula, kelas, dan di berbagai tempat lainnya. Launching buku ini sangat penting untuk memperkenalkan bahwa kita sudah menerbitkan buku kita. 

Pada zaman sekarang ini, launching buku bisa dilakukan secara lebih mudah. Lakukanlah launching buku secara online dengan fasilitas Zoom, Google Meet, dan berbagai fasilitas online meeting lainnya. 

Jika buku anda sudah terbit, undanglah beberapa orang kawan anda dan juga teman-teman di Facebook Instagram dan media sosial lainnya untuk mengikuti launching buku secara online. 

Launching buku secara online ini murah meriah dan cukup efektif untuk memperkenalkan buku kita.

Program Promosi #2:
Seminar, Pelatihan, Bedah Buku. 

Hampir semua buku saya, saya jadikan sebagai modul seminar atau pelatihan. Jadi yang saya tawarkan ke mana-mana ke berbagai lembaga adalah seminar motivasi, seminar menulis, seminar mengajar, seminar berwirausaha, dan sebagainya sesuai dengan tema buku saya. 

Kalau kita menawarkan seminar atau pelatihan secara umum maka yang akan hadir tidak hanya orang-orang yang suka membaca buku, tetapi bisa juga dihadiri oleh audience secara umum. 

Baru pada saat dan selesai seminar, kita informasikan bahwa materi seminar ada pada buku kita. Ketika seminar atau pelatihan kita menarik, maka akan banyak audiens yang tertarik dengan buku kita. Apalagi kalau kita tambahkan bonus tanda tangan asli pada saat mereka membeli buku, tentu akan menjadi nilai tambah yang menarik.

Berbagai perpustakaan baik perpustakaan sekolah, lembaga sosial maupun perpustakaan daerah sering mengadakan acara bedah buku. Ajukan surat resmi kepada mereka agar buku kita termasuk buku yang dibedah. Dengan demikian acara ini akan menjadi salah satu ajang promosi buku kita.

Program Promosi #4'
Memanfaatkan Media Sosial. 

Salah satu cara paling efektif sekarang ini adalah dengan memanfaatkan media sosial yang kita punya mulai dari WA, Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, Tiktok dan sebagainya. 

Bagaimana caranya memanfaatkan media sosial?

1. Buatlah story setiap hari: update status di WA, Facebook story, insta story, Reel dan juga Tiktok. 

2. Buatlah status tentang buku kita, apa saja. Bisa tentang covernya, bisa tentang isinya, pokoknya apa saja terkait buku kita. 

3. Minta orang menuliskan testimoni lalu kita upload di media sosial kita. Kalau orang tidak tahu testimoni apa yang harus dituliskan boleh juga draft testimoninya kita ajukan tinggal minta persetujuan mereka.

4. Kaitkan foto sehari-hari, kegiatan sehari-hari, kejadian sehari-hari, dengan buku kita.

5. Meminta orang untuk membuat video dengan memegang buku kita dan bercerita sedikit 30 detik tentang buku kita.

6. Buatlah foto atau cuplikan isi buku kita dan taruhlah sebagai status. Sedikit-sedikit saja setiap hari yang penting konsisten dan terus-menerus. Jangan terlalu banyak juga, nanti orang bingung karena kebanyakan pesan. 

7. Jangan lupa cantumkan selalu nomor yang bisa dihubungi apakah inbox di Facebook Instagram ataupun nomor WA. 

8. Buatlah video pendek terkait buku kita. Sekarang ini orang lebih suka melihat video dibandingkan hanya dengan tulisan.

Demikian pengantar materi saya pada malam hari ini mudah-mudahan bisa memberikan informasi dan pemahaman buat teman-teman sekalian. 

Yang paling penting setelah ini adalah praktik-praktik dan praktik. Teorinya nggak perlu banyak-banyak yang penting praktiknya yang banyak. 

Silakan dicoba semua teknik promosi yang sudah saya jabarkan di atas. Teman-teman juga bisa menggunakan program promosi teman-teman sendiri. 

Yang paling penting itu terus menerus dan konsisten. Kalau baru promosi sekali terus mengharapkan langsung banyak lagu yang nggak bisa. Tiap hari aja promosi nanti hasilnya beberapa bulan ke depan baru akan terlihat. 

Jadi perlu untuk terus konsisten dan istiqomah. Kalau belum terlihat hasilnya lakukan terus saja nanti juga orang akan tahu kalau tertarik dan mau membeli buku kita.

Good luck semoga berhasil. 

Demikian materi saya pada malam hari ini sebagai pemantik diskusi. Silakan kalau ada yang mau bertanya

P1
Taufan/Pemalang

Assalamu'alaikum
masyaAllah, bahagia sekali bisa bertemu dg penulis buku best seller man jadda wajada meski lwt kelas WA chat

pertanyaannya, sebagai penulis yg sangat baru da  pemula sekali. selain konten yang bagus, bagaimana cara paling efektif agar promosi buku yg kita karyakan mampu menjadi best seller, mengingat sbg new comer baik secara teknis, relasi blm bahkan tidak punya?

Waalaikumsalam, 
Terima kasih Pak Taufan. 

Pertanyaan ini selalu ada pada setiap pelatihan. Saya baru mulai menulis apa yang harus saya lakukan?

Pertama perbaiki tulisan dengan terus latihan dan latihan. Tiap hari harus terus menulis, luangkan waktu 30 sampai 60 menit setiap hari untuk menulis. Lama-lama nanti tulisan kita akan semakin bagus dan kita punya biaya tulisan kita sendiri. Kalau sudah punya gaya tulisan sendiri akan lebih enak kita memasarkan buku kita. Kuncinya latihan latihan, disiplin disiplin disiplin. 

Kedua bangun relasi. Mulailah bersilaturahim dengan sebanyak-banyaknya orang. Semakin banyak kita bersilaturahim sebanyak itulah lingkaran rezeki yang akan kita terima. Termasuk dalam hal menulis semakin banyak teman semakin bagus. jangan mengharapkan mereka menolong terlebih dahulu, mulailah dengan memberi. Memberi ilmu memberi informasi memberi pertolongan dan sebagainya. 

Ketiga manfaatkanlah media sosial yang kita punya. Jangan sampai kita melihat Tik tok seharian, bertahun-tahun lamanya, tapi tidak pernah menghasilkan dari Tik tok. 

Setiap hari kita memelototi instastory dari para artis selebriti, tetapi kita tidak pernah menjadi produktif dengan Instagram kita. 

Puluhan tahun kita punya Facebook jangan sampai hanya untuk update status tentang keluhan-keluhan kita. Mulailah berpikir bagaimana kita membuat update status yang produktif dan menghasilkan. 

Pasti bisa, yang penting kita mau terus belajar, buka hati dan membuka diri. Bahkan bisa jadi kita harus belajar dari anak-anak muda yang menjadi murid-murid kita bagaimana caranya menghasilkan uang dari media sosial kita. 

Buat challenge ke anak-anak, buat kompetisi Bagaimana cara membuat buku Pak Taufan ini laku lewat Facebook atau Instagram. 

Jadi mereka tertantang dan saling menguntungkan. 

Yang penting kita kreatif saja dan mau terus belajar. 

Begitu kira-kira Pak Taufan.

Terima kasih

P2

Nama : Sumarni 
Alamat : Jakarta Selatan 

Alhamdulillah bertemu dengan bapak yg luar biasa dikelas KBMN ini, baru pembukaan saja sudah  mampu memotivasi saya untuk terus maju menulis. 

Pertanyaan:
1. Bolehkah menulis buku yang judulnya sudah ada di beberapa toko buku?
2. Bolehkah menulis buku dengan mengambil sumber  berbagai buku?

Terima kasih Ibu Sumarni untuk pertanyaannya.

1. Untuk menghindari kesamaan judul buku, biasanya dikasih anak judul. 

Contoh: buku saya judulnya Man Jadda Wajada: the art of excellent life. 

Boleh saja mengajukan judul misalnya: Man Jadda Wajada: kumpulan kisah hebatku. 

Kalau saya lebih suka mencari judul yang belum ada.

2. Kita boleh mengambil bahan-bahan dari berbagai sumber yang penting dicantumkan siapa yang menulis dan dari mana tulisan itu diambil. Tulisan saya juga sering mengutip dari banyak orang. Tidak apa-apa yang penting kita sebutkan sumbernya.

Yang tidak boleh adalah mengambil dari buku atau tulisan orang lain tetapi tidak menyebutkan bahwa kita mengambilnya dari orang lain jadi seakan-akan itu adalah hasil tulisan kita. Itulah yang disebut menjiplak. Tidak boleh

Begitu ibu, terima kasih

P3

Bismillah.
Sy Rosjida peserta KBMN ingin bertanya :
1. Bagaimana cerita dari awal tentang buku Man Jadda Wa Jada bisa diterbitkan oleh penerbit Gramedia? Mengingat waktu itu Bpk Akbar baru menulis buku pertama, yg berarti belum terkenal ya Pak

2. Royalti 10% itu diberikan jika sudah laku berapa eksemplar ?

3. Bagaimana cara pembimbingan yg diberikan Bpk kepada 12 penulis tsb, meliputi apa sj?

4. Untuk buku kumpylan puisi, hal apa yg dapat dibuat agar menarik dan berbeda dengan yg lain?

Maaf Pak byk pertanyaan.
Terima kasih byk kpd Pak Akbar dan pak Sigit.
Jazakumullah khairan

Ibu Rosida, terima kasih

1. Memang benar saat itu saya belum terkenal, dan mungkin hanya teman-teman saya yang tahu saya. Saya yakin saja. 

Tapi memang saya sudah latihan menulis sangat panjang sebelum itu. Sebelum menulis buku saya sering Menulis artikel di blog. Akhirnya itu yang membuat tulisan saya menjadi enak dibaca. 

Jadi walaupun itu buku pertama saya tapi memang perjalanan latihan menulis Saya sudah bertahun-tahun sebelumnya. 

Waktu itu saya ditanya sama penerbit Gramedia, Pak Akbar kalau Buku ini kami terbitkan berapa kira-kira target Pak Akbar?

Saya jawab waktu itu sebenarnya agak ngasal aja: 50.000 eksemplar. 

Alhamdulillah terpenuhi. Terus latihan setelah itu yakin saja. 

2. Royalti dikirim setiap 6 bulan sekali. Royalti itu ditransfer dari hasil buku yang sudah terjual, bukan yang dicetak atau diedarkan. 

3. Sederhananya kita buat outline bersama, terus penulis mengirimkan tulisannya berdasarkan outline tersebut seminggu sekali satu artikel. Targetnya 8 bulan jadi satu buku. Silakan japri. 

4. Saya belum pernah menulis puisi, jadi penulis sendiri yang harus memikirkan Bagaimana caranya buku ini berbeda dibandingkan dengan buku sejenis di pasaran. 

Terima kasih

P4

Assalamu'alaikum, mohon ijin saya Endang dari Kaltim... mohon ijin bertanya pak : Dalam konteks seminar, pelatihan, dan bedah buku, bagaimana cara Anda menjadikan buku sebagai modul acara yang menarik minat audience yang lebih luas? Terima kasih...

Waalaikumsalam.

Buku saya buat praktis dan sederhana sehingga mudah dijadikan sebagai modul pelatihan. 

Biasanya saya selaraskan dulu outline buku tersebut dengan materi pelatihan yang akan saya lakukan. 

Contoh ini kasus saya yang paling baru. Saya menulis buku judulnya 8 kunci sukses santri dan santriwati. Buku ini memang Saya tunjukkan buat para santri. 

Materi dari buku ini saya buat secara khusus menyesuaikan dengan seminar motivasi yang saya berikan untuk para santri. Sehingga selesai seminar saya tinggal bilang bahwa seluruh materi tadi ada pada buku saya. 

Jadi mulailah dengan outline yang disesuaikan dengan materi seminar. Di situ dikembangkan tulisannya semenarik mungkin. Sesuaikan dengan target audience dari sisi bahasa dan tampilan buku. 

Demikian dan terima kasih

P5

Selamat malam
Alhamdulillah mendapatkan kesempatan dan mendapat ilmu dari penulis terkenal
Salam Bapak saya Wiwin dr Kediri
Yang ingin saya tanyakan
Kalo kita mau mempromosikannya karya kita apakah dengan  diskusi bersama, bedah buku, ato mempromosikan di media sosial.

Dari pemahaman saya pasti karya kita bagus

Namun bagaimana kita mengukur karya kita bagus
Ato masih banyak perlu diperbaiki

Sampai hari ini hanya saya timbun beberapa tulisan saya Krn saya merasa belum Bagus...

Terima kasih kesempatan mendapatkan ilmu 
🙏

Waalaikumsalam
Terima kasih Bu Wiwin

Pertama yakin saja bahwa tulisan kita bagus. Kalau kita tidak pernah yakin maka selamanya tidak akan pernah menjadi bagus. Mungkin buku saya yang pertama itu diterima penerbit karena keyakinan saya yang kuat. 

Setiap buku yang terbit pasti ada kekurangannya. Kalau kita menunggu sempurna maka tidak akan pernah terbit buku kita. 

Karena itu, terbitkan saja. Kalau kita merasa ada kekurangan dalam buku yang sudah kita terbitkan tinggal kita perbaiki pada terbitan berikutnya atau kita tulis lagi judul berikutnya yang sebelumnya kita rasa kurang. 

Saya banyak merasa buku Man Jadda Wajada yang pertama itu banyak kekurangannya. Tapi ya sudah, saya ajukan dan terbitkan saja. 

Berbagai kekurangan itu kemudian saya lampiaskan dalam tulisan-tulisan pada buku-buku berikutnya. Akhirnya jadi bertambah banyak buku saya. 

Kita itu sebagai penulis tugas kita adalah terus menulis. Kalau sudah ada tulisan kita, kirim ke penerbit. Kalau misalnya ditolak penerbit kita perbaiki, kirim ke penerbit yang lain. Atau kita terbitkan sendiri. 

Setelah buku kita terbit tidak perlu terlalu dipikirkan. Tugas kita adalah menulis lagi Dan lagi. Menulis saja sebanyak-banyaknya, kirim lagi ke penerbit sambil terus berdoa mudah-mudahan bisa diterima. 

Sambil kita kirim tulisan ke penerbit tugas kita sebagai penulis adalah menulis lagi naskah buku berikutnya. Begitu seterusnya. 

Tidak perlu khawatir bahwa apa yang kita tulis itu tidak berguna. Pasti akan berguna. 

Saya terbiasa menulis di blog Kompasiana. Draft buku saya banyak saya tuliskan di sana. Saya terpacu untuk terus menulis setiap hari lalu saya upload di sana. 

Suatu saat artikel sudah sesuai dengan outline yang sudah saya buat, saya review lagi dari awal sampai akhir seluruh tulisan saya. 

Jadilah buku. 

Begitu caranya. Tugas kita terus menulis, menulis, dan menulis. Pasti tulisan kita akan berkembang dan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu 

Sukses selalu, selamat menulis

Closing Statetment

Bapak Ibu yang hebat 

Menulis itu tentang disiplin latihan setiap hari. Luangkan waktu 30 sampai 60 menit setiap hari untuk menulis. Setiap hari. 

Disiplin inilah yang akan membuat kita berhasil. Kalau tidak bisa mendisiplinkan diri sendiri jangan pernah berharap bisa menjadi penulis yang hebat. 

Yang penting itu bukan ikut pelatihannya, tetapi setelah pelatihan bisakah kita mendisiplinkan diri setiap hari untuk menulis. 

Disiplin disiplin dan disiplin. 

Terima kasih untuk antusiasme yang luar biasa pada malam hari ini. Sampai ketemu di tempat masing-masing. 

Silakan yang ingin mengundang saya untuk seminar motivasi siswa guru dan juga literasi tulis-menulis silahkan menghubungi saya. Dengan senang hati saya bersih bisa bersilaturahim dengan bapak Ibu sekalian.

Terima kasih banyak. Mohon maaf yang sebesar-besarnya.

See you next time. Sukses selalu buat bapak Ibu sekalian. 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Itulah resume pertemuan kali ini semoga jadi inspirasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemampuan Penulis Menulis Buku Digital Satu Keniscayaan (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-16)

Majalah Sekolah Sebagai Panggung Kreasi, Inovasi, kolaborasi dan Informasi (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-11)

Pemasaran dan Teknik Promosi Buku menuju Motivasi Menulis (Resume KBMN30PGRI pertemuan ke-20)