Buku Non Fiksi Adalah Referensi yang Paling Banyak Dicari (Resume KBMN30 PGRI Pertemuan ke-15)

 

Narasumber                : Musiin, M.Pd.

Moderator                    : Yandri Novita Sari, S.Pd.

Materi                           : Konsep Buku Non Fiksi


Moderator membuka pertemuan ini dengan sebuah kutipan: Seno Gumira Ajidarma mengatakan bahwa Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.

Selanjutnya Bu Iin (panggilan biasa Narasumber) menyampaikan materinya:

Beliau adalah alumni KBMN gelombang 8 yang di awal  mengikuti kelas juga belum memiliki karya. Namun, dengan semangat yang pantang menyerah, beliau mengaku berhasil mendapat kesempatan sekaligus menerima tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. dari sekian peserta 9 orang berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan bukunya telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya beliau berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Sudahkan “ a book inside you” sudah disampaikan dalam bentuk tulisan?


Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip. membuatnya menjadi sebuah tantangan. Perjuangan menjadi penulis dengan KBMN, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir Cnta Menulis.

Pengertian buku nonfiksi menurut KBBI: Buku non fiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan.

Hal tersebut yang membuat buku non fiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca. Adapun bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif atau bahasa sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.)
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Jenis-jenis buku nonfiksi:
1. Ensiklopedia
2. Buku Motivasi
3. Biografi (Kisah Epik Sukarno)
4. Autobigrafi (Alex Ferguson)
5. Kamus
6. Buku Pelajaran
7. Buku Pengembangan Diri
8. Buku panduan
9. Laporan Jurnalisme
10. Makalah akademik

Prosesnya yakni:
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

Langkah Pertama
Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku

Referensi berasal dari data dan fakta dari literasi di internet, terdiri dari:
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. 
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
    A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
    B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
    A. Media Sosial
    B. UU ITE
    C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
    A. Pengertian
    B. Elemen
    C. Pengembangan
    D. Kerangka Literasi Digital
    E. Level Kompetensi Literasi Digital
    F. Manfaat
    G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
    H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
    A. Keluarga
    B. Sekolah
    C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
    A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
    B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
    C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Langkah kedua
Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga
Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat 
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

Hambatan-hambatan dalam menulis 
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis

Cara mengatasi
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari

Itulah ide pokok pertemuan kali ini, selanjutnya dari sesi pertanyaan Penulis coba menyortir dan pertanyaan yang muncul paling mewakili menurut Penulis adalah:

P3
Selamat malam bunda Iin sy indra dr malang. Mohon ijin bertanya
1. Apakah yang menjadi daya tarik buku non fiksi? 
2. Apakah manfaat membaca buku non fiksi 
Terima kasih bunda Iin 🙏🏻
Jawab:
1. Yang menjadi daya tarik buku nonfiksi adalah buku tersebut berisi informasi atau pengetahuan yang sangat dibutuhkan orang lain. Sebagai contoh buku motivasi yang berjudul Otewe Berbenah, yang  membantu kita menghadapi situasi-situasi sulit dan berat, dengan merujuk pada sumber utama Islam, yakni al-Quran. Bersandar langsung pada arahan dan petunjuk Allah SWT, buku ini menyediakan solusi terbaik dan tepat yang tak diragukan lagi keampuhannya. Tak hanya itu, cerita-cerita inspiratif dari para orang saleh terdahulu juga menjadi cermin terang bagaimana mesti menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah kita saat ini.

2. Manfaat yang diperoleh tentu saja informasi dan pengetahuan yang sangat berguna. Buku pengembangan diri akan membantu kita mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang luar biasa.

Demikian Resume ini Penulis susun semoga bermanfaat.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemampuan Penulis Menulis Buku Digital Satu Keniscayaan (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-16)

Majalah Sekolah Sebagai Panggung Kreasi, Inovasi, kolaborasi dan Informasi (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-11)

Pemasaran dan Teknik Promosi Buku menuju Motivasi Menulis (Resume KBMN30PGRI pertemuan ke-20)