Cara Menyusun Buku Secara Sistematis (Resume KBMN PGRI30 Pertemuan ke-14)

 

Nara Sumber            : Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd.

Moderator                : Lely Suryani, S.Pd. SD.

Materi                        : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis


Baik, langsung saja dari sederet prestasi Bapak Narasumber kali yang paling mencuri perhatian penulis adalah Pemenang Lomba Video Best Practice, apa itu tentu pembaca sudah bisa menebaknya, ya jawabannya adalah karena penulis hobi membuat video. Baru hobi loh, bukan ahli, hehe...

Tak heran usut kena usut Bapak Yulius ternyata seorang youtuber dengan statistik yang cukup pantastis. Bisa dilihat di dua channel beliau yaitu: https://www.youtube.com/@RomaPatandean dan

Topik Utama Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis:
1) Bagaimana sih menyusun buku secara sistematis? Narsum mengaku tidak memiliki teorinya. Melainkan sebatas pengalaman selama menulis buku.
2) Narsum. yakin semua yang ada di grup bukan lagi calon penulis tapi sudah menjadi penulis. Kita semua tentunya menulis hampir setiap hari entah sadar atau tidak.
3) Mengapa Narsum. berpendapat demikian? Karena kita sering melakukan posting tulisan di media sosial, misalnya di grup WA, FB, Twitter, IG, dll. Nah..tulisan-tulisan itu kan sebenarnya adalah ide kita yang bisa dipoles menjadi karya yang lebih bermanfaat, yakni menjadi tulisan buku.
4) Sudah sejauh mana perkembangan naskah tulisan untuk calon buku teman-teman saat ini? Apakah masih sebatas judul, outline atau belum ada sama sekali? Narsum. yakin pasti sudah ada, tetapi kadangkala masih malu-malu muncul sebagai naskah oleh karena penulisnya merasa minder duluan. Ahhh..tulisanku tidak menarik….tidak ada pembacanya….biasa-biasa saja....sulit mengembangkan ide...sampai di sini saja ah...pusing..idenya dari mana....
5) Berdasarkan pengalaman Narsum., semua tulisan bisa menjadi naskah buku. Semua bisa dikembangkan menjadi naskah sebuah buku, Narsum. membuat rancangannya untuk buku solo. Jika naskahnya sulit dikembangkan, saya terbitkan menjadi naskah antologi.
6) Baiklah, katakanlah naskah teman-teman sudah ada ya. Namun, mungkin masih terhambur di laptop dan HP.
7) Langkah pertama, kumpulkan semua naskah yang ada, berikan judul untuk menjadi judul bab. Jika memungkinkan buatkan sub judul agar mudah dikembangkan.
8) Jika naskahnya sudah ada satu-dua paragaraf, tapi mentok idenya habis, maka sederhanakan kalimatnya. Kalau bisa, hindari penggunaan kalimat majemuk dan kalimat kompleks. Gunakan kalimat sederhana. Misalnya, satu kalimat memuat maksimal 9 kata. Untuk kalimat berikutnya, upayakan ambil satu kata dari kalimat sebelumnya untuk menjadi bahan kalimat berikutnya.
Contoh: KBMN adalah sebuah grup menulis guru-guru se-Indonesia. Grup ini memiliki founder bernama Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. Hingga saat ini, grup ini telah memiliki 30 angkatan. Banyak penulis lahir dari setiap angkatan. Saya adalah salah satu penulis alumni angkatan kesembilan. Pertama jadi alumni, sekarang berbagi ilmu kepada angkatan baru. 
9) Cara lain adalah mengembangkan ide atau melakukan elaborasi menggunakan contoh. Cara ini lebih simple dan mudah dilakukan. Bahkan dengan lebih banyak contoh, akan lebih mudah dipahami pembaca.
Contoh: KBMN memiliki banyak jaringan penulis ternama untuk menjadi narasumber. Para narasumber berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang merupakan pemilik percetakan buku, penulis novel, penulis buku ajar, penulis dongeng, penulis artikel, pakar jurnal, dll. Penulis novel antara lain: Jacky Chan, Jet Lee, Sylvester Stallone, Andy Lau dan Ganjar Harimansyah.
10) Sekarang naskahnya telah siap. Saatnya melakukan pengeditan untuk menjadi draft buku yang sudah dilengkapi daftar isi, halaman, indeks, daftar pustaka dll.
11) Untuk membuat bagian-bagian itu sistematis, saya biasa melakukannya dengan cara yang ada di video ini: https://youtu.be/eePQwyHAcjw?si=qspU9eumtqSZBU7r
13) Bisa juga melatihnya seperti pada video ini: https://youtu.be/mS8bfNZT-rA?si=yZsntpxVIbPLwA9M
14) Narsum lebih memilih fasilitas dari MsWord untuk membuat naskah tersusun sistematis dibandingkan dengan aplikasi. Dengan fitur MsWord, pengeditan dan penataan naskah bisa tanpa jaringan internet. Mungkin ada teman-teman yang aktif menggunakan software seperti Sotero atau Mandeley. Itu bisa juga digunakan.
15) Demikianlah cara sederhana Narsum. dalam membuat naskah buku menjadi sistematis.
16) Selamat menyimak dan selamat mencoba.
17) Teruslah menulis dengan cara masing-masing. Jangan berhenti menulis agar bisa menjadi bagian dari peradaban. Tinggalkan jejak yang mulia dan murah meriah di dunia dengan menulis.
Salam...

Karena semua materi sudah jelas dan tersaji pada video tutorial, sesi pertanyaan kali ini Narsum hanya menyampaikan satu ungkapan: Menulislah dan jadilah bagian dari peradaban
Akhirnya pertemuanpun ditutup.

Kesimpulan: Tidak heran Narasumber mendapat Pemenang Lomba Video Best Practice, ini terbukti dari video Narasumber yang langsung mempraktikan materi begitu jelas. Sehingga jejak materi menjadi mudah dilacak dan mudah dipelajari.   
Dengan begitu penulispun kali ini tidak menuliskan materi secara langsung, melainkan hanya menyertakan link videonya.
link video1:
link video2:
link video3:









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemampuan Penulis Menulis Buku Digital Satu Keniscayaan (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-16)

Majalah Sekolah Sebagai Panggung Kreasi, Inovasi, kolaborasi dan Informasi (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-11)

Pemasaran dan Teknik Promosi Buku menuju Motivasi Menulis (Resume KBMN30PGRI pertemuan ke-20)