Kecerdesan IQ dan ESQ

Dua kajian sekaligus diikuti Penulis hari ini Kamis 30 Nopember 2023, kedua-duanya merupakan inisiasi dari SATUGURU. Sungguh luar biasa materi yang dikaji, keduanya membahas sekitar peranan mental dan spiritualitas karakter pendidik dan terdidik.



Dengan Moderator Pak Iwan Kurniawan, M.Ag.(Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 7 Kota Bandung) Pada pertemuan pertama digelar pukul 10.00-12.00 wib yang berjudul Membangun Manusia Ideal, Telaah Pedagogik dalam Konteks Pendidikan Bangsa, adalah merupakan kajian buku dengan Narasumber Penulis Buku Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.(Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan) Beliau mengungkapkan bahwa perkembangan digital era ini bukanlah suatu sandungan buat guru tapi justru mempermudah tugas guru. Karena sejatinya kehadiran guru sebagai figur pembentukan karakter, dan suri tauladan tidak bisa digantikan.
Sebaliknya dengan kehadiran era informasi digital yang membanjiri era ini justru menjadi berkah karena guru mestinya sudah tidak repot lagi dalam mendidik kognitif siswa. Tapi disamping itu itu guru juga tidak boleh ketinggalan memberikan contoh, memilah dan memilih informasi yang terpercaya. Narasumber juga menambahkan bahwa inovasi tidak harus selalu berhubungan dengan dunia digital. Itulah kira-kira intisari dari pertemuan pertama.



Sedangkan pada pertemuan ke-2 yang digelar pukul 13.00-15.00 wib dengan Moderator Bapak Riyana, M.Pd. (Ketua Pengawas Satuguru) melalui pertemuan yang bertajuk Spiritualitas Guru, Jalan Menjadi Guru Hebat. Narasumber Prof. Dr. H. Jatnika Nurihsan, M.Pd.(Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pebdidikan Indonesia) Beilau memaparkan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan IQ dan ESQ, menurut beliau muara kecerdasan seseorang ada pada moral spiritualnya. Jadi percuma orang memiliki pengetahuan tinggi tapi tidak bermoral yang elok.
Pemaparan beliau mengingatkan Penulis pada konsep Jabar Masagi yang mengungkapkan kita harus seimbang antara hidup beragama dan darigama.

Kembali kepada pemaparan Narasumber pertama dan ke-2, keduanya menggarisbawahi peran guru sebagai ruh pendidikan tidak terelakan lagi. Kondisi saat ini mengakibatkan guru terombang-ambing karena kebijakan yang berubah-ubah. Tapi walaupun bagaimana guru harus tetap konsekuen terhadap perannya.

Sekian Resume sigkat ini Penulis sampaikan semoga menjadi inspirasi.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemampuan Penulis Menulis Buku Digital Satu Keniscayaan (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-16)

Majalah Sekolah Sebagai Panggung Kreasi, Inovasi, kolaborasi dan Informasi (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-11)

Pemasaran dan Teknik Promosi Buku menuju Motivasi Menulis (Resume KBMN30PGRI pertemuan ke-20)