Sejauhmana Peranan Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan (Resume KBMN30 Pertemuan ke-12)


 Materi                : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber        : Susanto, S.Pd.

Moderator            : Arofah Afifi


Hari ini bertepatan dengan hari Pahlawan, moderator mengajak untuk merenung sejenak, mengheningkan cipta untuk para pahlawan kita yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi kemerdekaan Indonesia. Sebagai penulis pada sebuah platform tentunya kita harus melakukan proofreading. Apa dan bagaimana marilah kita simak materinya. Itulah kata-kata pembuka dari Bu Ovi sebagai moderator.

Narasumber membuka materi dengan mengkritisi sebuah tulisan, 

Dahulu kala selama ratusan tahun Indonesia dijajah oleh Portugis, Belanda dan Jepang, hingga dengan kegigihan para pahlawan perjuangan,  serta seluruh masyarakat Indonesia dan tidak lupa dengan doa.

Menurut beliau rangkaian kata yang panjang dan diakhiri tanda titik itu bukan kalimat lengkap, dengan kata lain belum selesai karena unsur utama kalimat tidak ada.

Dahulu kala selama ratusan tahun Indonesia dijajah oleh Portugis, Belanda dan Jepang >> keterangan waktu

hingga dengan kegigihan para pahlawan perjuangan >> keterangan akibat  

serta seluruh masyarakat Indonesia dan tidak lupa dengan doa >> keterangan kesertaan

Jelas, kalimat itu tidak memiliki subjek sebagai unsur pokok kalimat.

Proofreading sangat penting peranya dalam tulisan ilmiah, atau publikasi media online, hal ini harus dijunjung tinggi demi kualitas yang tinggi.

Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah tulisan agar diketahui ada tidanya kesalahan.

Diantaranya :

- kesalahan pengetikan;

- penggunaan tanda baca;

- konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah;

- logika dari sebuah tulisan

Dalam menulis judul huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata pada judul artikel kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, da, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Kaidah penulisan numerik menurut EYD. Gunakan huruf jika diungkapkan dengan satu atau dua kata diawal kalimat. Ketika harus menulis dengan angka hindari menulis angka pada awal kalimat dengan mengubahnya. Contoh :

35 jenis tanaman dapat ditemukan di hutan tersebut.

menjadi :

Di hutan tersebut dapat ditemukan 35 jenis tanaman.

Proofreading bisa dilakukan sendiri atau meminta bantuan orang lain (ahli).

Lalu bagaimana melakukan Proofreading naskah sendiri (self editing)?

- Menetralka perasaan

- Membaca dulu seluruh naskah untuk menghindari salah asumsi

- Memeriksa salah ketik, istilah, EYD, struktur, kelogisan.

- Membaca dengan bersuara (mengalir)


Itulah garis besar materi yang disampaikan, selanjutnya sesi tanya jawab.

Poin-poin tanya jawab diantaranya:

Melakukan proofreading bukan menjadikan kata atau kalimat pada tulisan menjadi kata atau kalimat baku. Disesuaikan dengan jenis tulisan. Yang kita lakukan adalah mengoreksi kesalahan mikro dalam tulisan.

Dalam SEO, kalimat seyogyanya tidak lebih dari 20 kata, namun pada penerbitan, mengikuti aturan media yang bersangkutan. Namun, pada intinya, kalimat pendek maupun kalimat panjang mengandung unsur kalimat yang lengkap.

Jika harus menggunakan kalimat majemuk, yakni beberapa kalimat tunggal digabung menjadi satu, maka tempatkan anak kalimat pengganti keterangan dibuat dengan jelas.

Memvariasikan diksi sah-sah saja. Bahkan, membuat pembaca tidak bosan. Yang tidak dianjurkan adalah pengulangan satu kata dalam kalimat hingga dua atau lebih. Demikian juga dalam paragraf pengulangan kata tertentu akan membuat kalimat tidak efektif dan membuat pembaca menjadi "risi".

Kesimpulan: Proofreading adalah proses mengamati, memeriksa, dan memperbaiki teks tertulis untuk menemukan dan mengoreksi kesalahan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan kesalahan lainnya. Tujuan dari proofreading adalah untuk memastikan bahwa teks tersebut bebas dari kesalahan dan terlihat rapi serta mudah dimengerti. Ini adalah langkah penting dalam proses penulisan dan penerbitan dokumen, karena kesalahan tata bahasa atau ejaan yang tidak terdeteksi dapat mengurangi kredibilitas dan kualitas dokumen tersebut.

Dalam proofreading, seorang proofreader (pemeriksa teks) akan memeriksa teks dengan cermat untuk: Kesalahan ejaan, sesalahan tata bahasa, kesalahan tanda baca, konsistensi, kesalahan pengetikan, spasi ganda, dan masalah teknis lainnya.

Proofreading dilakukan setelah penulis menyelesaikan penulisan teks dan sebelum teks tersebut dipublikasikan.

Proofreading merupakan langkah penting dalam proses penghasilan teks yang berkualitas dan dapat memberikan kesan profesional.


Saya merasa senang mengikuti KBMN karena sesuai tugas saya sebagai penulis berita dan atau artikel di website sekolah, sehingga saya berharap tulisan saya menjadi berkualitas. Untuk itu saya mohon saran proofreading dari contoh tulisan saya di bawah ini. Terimakasih atas perhatianya, sungguh ini materi yang berharga, terima kasih Bapak Narasumber dan semua tim solid KBMN.

https://sman9kotabekasi.sch.id/berita/Upacara-Peringatan-Hari-Pahlawan-2023

Atau bisa dilihat di deskripsi video berikut:




Komentar

  1. Resume yang luar biasa dengan gaya reportase. Saya tidak mengomentari saltik karena bisa diperbaiki oleh owner. Slide saya berbicara tanpa harus muncul. Begitulah seharusnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik Pak, sejujurnya ini materi paling berharga buat saya...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemampuan Penulis Menulis Buku Digital Satu Keniscayaan (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-16)

Majalah Sekolah Sebagai Panggung Kreasi, Inovasi, kolaborasi dan Informasi (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-11)

Pemasaran dan Teknik Promosi Buku menuju Motivasi Menulis (Resume KBMN30PGRI pertemuan ke-20)