Menerbitkan Buku Semakin Mudah (Resume KBMN30PGRI Pertemuan ke-26)


 Narasumber            : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Moderator                : Mutmainah

Materi                        : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit INDIE


Assalamulaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Selamat malam Bapak/Ibu hebat Indonesia yang tergabung dalam kelas Belajar Menulis Gelombang 30

Di malam putaran ke 26 kembali Emut Lebak akan menemani sahabat nusantara di kelas Menulis tanpa sekat dan batas. 

Semoga semangat kita tetap menyala untuk terus berkarya💪🏻
Semoga niat tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yamg luar biasa. 
Semangat💪💪💪

Bambang Trimansyah 

 Penulis tidak pernah dilahirkan tetapi diciptakan bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan. 
Allow yourself to be a beginner. No one starts off being excellent.” 
Biarkan dirimu menjadi seorang pemula. Tidak ada yang baru memulai menjadi luar biasa🥰🥰🥰🥰
 If you want to be a writer, you must do two things above all others: read a lot and write a lot. ” 
Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal banyak membaca dan banyak menulis.🥰🤭

Menulis dan membaca merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, amunisi seorang penulis adalah bacaannya. Tidak semangat menulis bisa jadi karena kurang membaca jika membaca sudah dilakukan tetapi masih saja sulit menulis cobalah membaca buku inspirasi atau bermain ke media sosial niscaya ide ide brilliant berjejer mengantri. 😂😂

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd 

Lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".

Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. 
Penulis 3 buku solo dan 14 buku antologi, juga aktif di berbagai diberbaga pelatihan kelas menulis sebagai Narasumber. Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional. Relawan Pengurus Pelatihan Belajar Menulis PGRI
 Sejak tahun 2020, telah membuat pelatihan kelas dasar blogspot bagi guru-guru se-Indonesia. Sampai saat ini sudah dilaksanakan 5 angkatan, 
Ruaaar Biasaa👏👏👏👏
👇👇profil Narasumber

Semua orang akan mati, terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”- Ali bin Abi Thalib 
Malam ini bapak ibu memasuki pertemuan ke-26. Artinya,  tinggal 4 pertemuan lagi semua peserta  sudah boleh menyusun naskah resume untuk dijadikan buku solo hasil pelatihan. 
 Seperti yang kita ketahui buku merupakan muara akhir dari sebuah proses penulisan. 
Hasil tulisan kita tentu saja ingin bermuara menjadi sebuah buku, tetapi masih bingung kemana buku harus diterbitkan? 
Apa saja yang menjadi syarat penerbitan buku?
Salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo. Penerbit indie menjadi solusi karena kemudahan dalam menerbitkan buku. Namun juga harus memahami bagaimana ketentuan dan cara menerbitkan buku di penerbit indie. 
Kuliah malam ini akan narasumber kupas tuntas sampai ke akar akarnya🤭💪💪
Naah mari kita simak bersama taburan ilmu dari narasumber keren 🥰🤭🥰🥰

Dan inilah paparan materi narasumber:
seperti yang kita ketahui, syarat pelatihan ini bukan 30 resume saja. Tapi juga menerbitkan buku solo
Sangat pas malam ini temanya adalah menerbitkan buku semakin mudah di Penerbit Indie
Materi malam ini disediakan agar bapak/ibu memiliki pandangan/wawasan menerbitkan buku

Agar saat menjalani proses penerbitan buku tidak mengalami pengalaman kurang menyenangkan
dan agar tidak menemui hambatan

Perlu dipahami, pada pelatihan ini bapak/ibu berjalan sendiri dalam membuat buku solo. Bapak/ibu menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut

Disisi lain mungkin ini pengalaman pertama bapak/ibu membuat buku. Maka pertemuan malam ini membantu bapak/ibu agar bisa menjalani langkah menerbitkan buku

Menerbitkan buku sekarang ini semakin mudah karena ada penerbit indie
yang menerima naskah tanpa seleksi
Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.

Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima.
Memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.
 Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut
Naskah pasti diterbitkan ✅
Proses penerbitan mudah dan cepat ✅
Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya
Kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja
Saya bukan bermaksud bahwa penerbit indie itu lebih baik. Indie maupun mayor punya kelebihan dan kekurangan.

Maksud saya adalah menggunakan jasa penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis
Menurut saya seperti ini:
Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis.
Akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie.

Tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade.

Beruntung di KBMN PGRI kita juga punya narasumber Prof. Eko Indrajit yang bisa membantu kita untuk tembus ke penerbit Mayor yaitu Penerbit Andi
Jadi begitulah penerbit Indie dan mayor saling mendukung untuk para penulis
Mari simak lebih lanjut ciri-ciri penerbit indie
Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. 
Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.
Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Saya sendiri sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie.

Penerbit Indie ada banyak. Silakan bapak/ibu memilih penerbit berdasarkan selera/kondisi masing-masing
Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie
●      Biaya penerbitan
Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
Batas maksimal jumlah halaman
Ketentuan dan Biaya cetak ulang
Apakah dapat Master PDF
Jumlah buku yang didapat penulis

Saya disini membantu bapak/ibu menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya
Sejak Juli 2020 saya membantu peserta KBMN memilihkan dan menghubungkan ke penerbit
Mengapa saya membantu mengubungkan bapak/ibu ke penerbit indie ?
Jadi bapak/ibu tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Ada saya yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga bapak/ibu merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit
Saat itu (Juli 2020) saya melihat bapak/ibu peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana
Saya  sering juga mendapat cerita kasus hambatan yang dialami peserta kbmn dalam menerbitkan buku yaitu:
- biaya mahal
- biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
- ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan 
- ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.
- ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal
Melihat kasus-kasus tersebut maka saya membantu bapak/ibu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.

Biaya 400.000 saja. Penulis dapat 2 buku
saya sampaikan daya tarik penerbit ini
1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah

2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.

3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee
Pesan dari saya, menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi
 Jadi jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya


Selanjutnya sesi tanya jawab pun dibuka:

P1
Suhaimi Jaksel
Untuk penerbitan Indie dan mayor, infonya dalam pengeluaran dana lebih besar di indie drpd di mayor, Bisa tlg dijelaskan perbedaan ini dan apa keunggulan dan kekurangannya. terimakasih
jawab:
betul pak, sudah saya sampaikan pada materi tadi
penerbit mayor, penulis tidak mengeluarkan uang alias gratis. Tapi naskah harus lolos seleksi karena penerbit yang menanggung biaya penerbitan.
Penerbit indie berbayar karena yang menanggung biaya penerbitan adalah penulis. Namun naskah pasti diterbitkan

P2
mohon ijin perkenalan, saya endang murtiningsih dari kaltim .. mohon ijin bertanya...Bagaimana langkah-langkah atau proses yang sebaiknya dilakukan oleh penulis pemula sebelum memutuskan untuk menerbitkan buku di penerbit indie? terima kasih..
jawab:
langkah-langkahnya yaitu mencari informasi sebanyak-banyaknya dan pahami tentang ketentuan penerbitan di penerbit indie tersebut. Lalu tentu saja siapkan naskah. Siapkan kelengkapan naskah: prakata, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis

P3
Assalamualaikum  Selamat malam, Mas Brian dan Teh Emut semoga senantiasa Sehat wal afiat
saya  Fathonah ( Fannie Radjib ) dari Tangerang
mohon izin bertanya 
1. Apakah kalau kita punya karya buku Solo dari penerbit Indie  bisa dipakai untuk kenaikan tingkat?
2.Apa saja perbedaan yang mendasar antara penerbit Indie dan penerbit yang sudah ISBN 
Terimakasih Mas Brian dan Teh Emut
jawab:
1. Bisa tapi kalau buku kumpulan resume saya dengar tidak bisa. Jadi sesuaikan dengan tema-tema buku yang disarankan untuk kenaikan tingkat seperti buku dalam bidang pendidikan, buku teks pelajaran, buku kumpulan cerpen, kumpulan puisi
2. Penerbit indie juga bisa ISBN asalkan berupa buku solo

P4
Malam Pak Brian, Teh Emut
1.Maaf sebelumnya untuk mencetak buku solo apakah semua materi wajib di masukin dalam buku apa boleh dipilih/tidak mesti semuanya 
2. Dalam mencetak buku tentu saja buku yang akan dicetak harus sudah tapi, apakah dari penerbit disediakan editor? Atau penulis harus mengedit sendiri? 
Terimakasih pak
jawab:
1. boleh dipilih, minimal 20 resume
2. penerbit ada editor tapi hanya mengecek kesalahan/kekurangan yang sangat terlihat jelas, tidak mengedit terlalu mendalam. Jadi sangat disarankan penulis untuk ikut swasunting sebelum mengirim ke penerbit. Jangan sampai banyak typo tapi dikirim ke penerbit

Itulah inti pertemuan ke-26 KBMN30PGRI, semoga bermanfaat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemampuan Penulis Menulis Buku Digital Satu Keniscayaan (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-16)

Majalah Sekolah Sebagai Panggung Kreasi, Inovasi, kolaborasi dan Informasi (Resume KBMN30 PGRI pertemuan ke-11)

Pemasaran dan Teknik Promosi Buku menuju Motivasi Menulis (Resume KBMN30PGRI pertemuan ke-20)